Derita Cauchy dan Schwartz

Tiap hari selalu aja ada kisah yang bisa diangkat ke notes..
Kali ini soal dua murid Perguruan Teratai Merah yang menemukan bahwa daftar lomba bisa jadi pengalaman menyiksa..

Sebut saja dua siswa naas itu 'Cauchy' dan 'Schwartz'
berhubung Jumat ini hari terakhir pendaftaran,n udah ada sinyal-sinyal dari sekolah soal penggantian uang pendaftaran,
maka dua orang ini dgn ketetapan hati dan dilandasi niat tulus pergi ke salah satu sekolah komputer ternama di daerah ConCat


Setelah perjalanan jauh,diterpa terik mentari yang panasnya ajegilee, n menyusuri jalan macet yang aspalnya ga rata,
Cauchy-Schwartz sampe juga di tempat tujuan..

Dengan PeDe mereka masuk lobi dan setelah sampe di ruang adem ber-AC itu..

ziiing

"Cauchy, daftarnya dimana ya?"
"ndak tau"

agar ga keliatan plonga-plongo layaknya orang udik kesasar,akhirnya mereka mengambil inisiatif brilian..
Tanya satpam!!

"pak,pak.. Tempat daftar lomba matematika dimana ya?"

"hah?",jawab si satpam dengan tampang bingung

"daftar lomba pak.."

jeda tiga detik sementara si Satpam kelihatan sedang berpikir,dan..
"coba tanya resepsionis dek.."

Gubrak,
ya sudah, akhirnya mereka dateng ke resepsionisnya..

"mbak-mbak,sekretariat lomba matematika dimana ya?",kata Schwartz..
"mau daftar lomba..",tambah Cauchy

"oh,lomba matematika?",tanya resepsionisnya
lalu dia malah kasak-kusuk dengan 2 rekan resepsionis lainnya,
jelas mengindikasikan kalo si resepsionis juga ga tau soal itu,
Odong!!

"Tunggu bentar ya dek", si resepsionis odong masuk ke pintu dibelakang meja resepsionis

tik..tik..tik..

ziing..

"kok lama ya?",gumam Schwartz
Cauchy cuma bisa angkat bahu sambil kepikiran seberapa susah sih cari sekretariat lomba di gedung yang gag gede-gede amat.
Keknya si Resepsionis kudu di training ulang

Akhirnya, mbak-mbak resepsionisnya muncul lagi..
"dek,jadi gini dek.."

saat-saat menegangkan,layaknya ibu-ibu menanti hasil kocokan arisan!

"jadi.."

Cauchy-Schwartz menahan nafas dengan antusias..

"Pendaftarannya online dek..",lanjut si resepsionis

"UAPAA!! Jadi kita udah panas-panas naik motor jauh-jauh kesini gag ada artinya?", teriak Cauchy,dalam hati tentu saja..

"mbak,ga bisa daftar disini?",tanya Schwartz dengan nada memelas..

"daftarnya lewat websitenya ya dek",kata si Resepsionis odong menekankan, seakan-akan dua anak frustasi yang dia hadapi memiliki daya tangkap rendah..

dan akhirnya dua orang itu keluar tanpa hasil..

"huh,dasar sekolah komputer! Sok-sokan pake pendaftaran online. Emang apa susahnya sih kalo kita daftar manual,jangan jangan petugas'e males nge-entry data!!", Cauchy nggerundel

"eh,trus gimana ni?",tanya Schwartz

"yo piye meneh? Cari warnet dong,deket-deket sini pasti ada"

dan dua anak itu sekali lagi menunggangi motor honda beat malang yang udah nganter mereka sejauh 7 km

"nnnnggggg",derum rendah si Honda Beat

"duh,kok belum ada ya warnetnya?"

"sabar,ntar juga ada.."

setelah beberapa saat..

"kok belum ada ya?", Cauchy mulai gelisah

"nanti ada wis"

agak lama kemudian..

"eh,dah jauh banget nih!! Muter aja gimana?"

"gag papa,santai aja tho..",jawab Schwartz dengan ketenangan layaknya seorang ibu meladeni anaknya yang panikan

Akhirnya dari jauh terlihat plakat 'Groovy'
bagaikan Madame Endog melihat jejaka tampan, mereka langsung bersemangat mendekati sasaran,

tapi ternyata,
warnetnya tutup..

Anjrit!

Mereka berdua kembali lagi menyusuri RingRoad Utara..
Tiba tiba..

"eh,eh.. Itu ada warnet,tapi kok..", Cauchy menunjuk sebuah tempat menyerupai warteg berantena,dengan pintu terbuka dan sekilas kelihatan bilik-bilik kayu lusuh di dalemnya..
Gag meyakinkan blas!

Dan mereka kembali menyusuri RingRoad Utara..

Lama kemudian..

"waduh,kok udah nyampe Makro ni?",kata Schwartz

"ya udah deh,terusin ampe Amplaz aja,disana ada warnet",kata Cauchy pasrah.

10 menit kemudian,mereka udah desak-desakan di dalam bilik warnet..
Dengan kekuatan Mozilla,mereka akhirnya bisa buka website lomba laknat itu buat daftar..

"eh,tunggu.. Liat daftar peserta juga yuk",kata Cauchy sambil buka new tab..
Dan ternyata! Peserta yang terdisplay baru dikit..

"weh,kok dikit?",kata Schwartz

"malahane tho?",kata Cauchy sambil liat-liat daftarnya
"weh,perguruan tetangga juga belom daftar og piye!!"

balik ke tab yang berisi form pendaftaran..
Setelah ngisi beberapa info standar,sampailah di kolom terakhir
"guru pembimbing", Jeng-jeng..

"eh,harus pake guru pembimbing pho?", tanya Cauchy panik
"kayaknya harus deh",jawab Schwartz

celaka,padahal Perguruan Teratai Merah sangat menekankan kemandirian,eh..
Dengan kata lain tiap lomba ga pernah ada guru pembimbing..

"kok ngerepoti tho? Ndadak pake guru pembimbing. Padahal pesertanya juga udah SMA kan? Ga wis kalo ada yang ngompol terus kudu digantiin popoknya ama guru pendamping",gerutu Cauchy

"jadi sapa nih enaknya? Pak WaKa Kurikulum aja piye?",tanya Cauchy

"eh,tapi bisa gag? Nek gag bisa piye? Coba tanya guru aja yuk..",usul Schwartz

berhubung yang bisa dikontak cuma Bu Lilik,akhirnya mereka nyoba SMS Bu Lilik

"kamu deh yang sms,pake HaPeku ni..",kata Cauchy ke Schwartz sementara dia sendiri mulai buka-buka Fesbuknya

"gimana kata-katanya?"

"terserah deh"

"dah nih",kata Schwartz sambil ngasih HP ke Cauchy n ikutan buka FB

agak lama kemudian

"btw, smsnya tadi dah kamu kirim?",tanya Cauchy

"belum"

"yah,dah kehapus!!",kata Cauchy dengan inosen

ujung"nya Schwartz terpaksa ngetik ulang smsnya..

(ditulis berdasar kisah nyata n sedikit dramatisasi)

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Mengenai Saya

Remaja biasa-biasa aja yang memandang dunia dalam perspektif hiperbolis

Pengikut

Yang Mampir-Mampir Kesini Ada...