Jenesys the Series, chapter 7: "Touch Down in Kansai"

Sabtu, 4 Desember 2010
Hari ini aku sarapan di atas Samudera Pasifik
hahaha, kalo ditulis gini jadi kedengeran keren..
padahal sebenernya biasa aja sih..

Menunya adalah seperangkat roti dengan ube-rampenya,
ada selai, butter, terus yah yang gitu-gitulah..
Main coursenya semacam pasta, lasagna, ah aku lupa..
Yang penting enak..

Frankly, berhubung makanan terakhir yang kumakan adalah makan malam di flightku ke Bali,
jadi entah apapun itu yang tersaji di depan, rasanya enaak..


Selesai makan, kira-kira menjelang jam 7..
pramugari kembali berkeliling buat ngambilin bekas sarapan kita..
dan ngebagiin immigration card sama custom card..

yah, intinya, dua kartu ini adalah perangkat imigrasi sebagai syarat masuk Jepang..
Kalo Immigration card sih, ga begitu mengkhawatirkan..
Soalnya cuma disuruh ngisi nama, alamat di jepang, syalalala...
Yah data-data gitu lah,
Nyantai, diisi ntar aja..

yang bikin deg-degan itu custom card..
Di custom card itu kita harus ngelaporin, atau istilah kerennya men-declare barang-barang yang sekiranya perlu dilaporkan ke bea cukai..
Contohnya, uang tunai dengan nilai lebih dari 100 ribu dollar,
rokok 500 batang, atau minuman beralkohol lebih dari seliter..
Well, barang begonoan sih jelas ga mungkin kubawa..

Cuma masalahnya, selain barang-barang orang kaya begono, ada juga barang lain yang perlu dilaporin..
Tertulis di baris terakhir..
"Buah-buahan, sayuran, hewan, atau makanan olahan dari barang-barang tersebut.."

Zung...Zung...
Dan barang itu ada di dalem koperku,
dalam wujud sebungkus abon dan kerupuk udang...
Ceritanya sih, buat oleh-oleh host-fam..

Sebenernya pas orientasi udah dibilangin sih soal ini,
kalo kite keluar negeri, ada makanan makanan tertentu yang ga bisa dibawa..
Buah dan sayur segar misalnya, juga makanan 'mencurigakan',
kaya bumbu pecel, terasi, atau oseng-oseng jengkol kemungkinan bisa disita dan dimusnahkan bea cukai..

Sempet hampir batal bawa abon dan si kerupuk udang sih,
tapi terus aku inget cerita temen-temen sekolahku yang pertengahan 2010 wisata ke Jepang..
Mereka di Jepang katanya bawa bekal abon,
untuk menyelamatkan perut mereka dari culture-shock akibat invasi makanan asing..

Dari situ aku menyimpulkan , ga apa-apa bawa abon..
Cuma masalahnya aku ga tau, abonnya kudu di declare atau enggak!!

Dilema nih,
kalau di laporin ke custom, bakal ribet banget..
Gimana kalo ntar kudu bongkar-bongkar koper segala, cuma gara-gara sebungkus abon..
Lagian itu juga cuma aboon, sebungkus doang lagi..
Apa bahayanya sih??
Ya enggak kan kalo ntar sapi-sapi Jepang terinfeksi penyakit dari sapi Jowo lewat perantara abon??

Kalo ga di declare, ada kemungkinan lolos dari custom dengan sukses sih..
(dan berarti, sukses juga merintis karier sebagai penyelundup abon..)

Cuma, kalo sampai ketangkep gimana..
Soalnya ada keterangan kecil di pojok custom card..
"Tidak melaporkan barang-barang tersebut diatas dengan sengaja adalah tindakan kriminal"

haduuh, haduuh..
Gimana ini? Mending kalau cuma ditahan,
terus si abon 250 gram seharga 30 ribu itu dihancurkan dengan kejam..
Gimana kalo selain abonnya dihancurin, aku dideportasi dari Jepang gara-gara abon..
Ga bangeeeeet!!

Setelah galau selama beberapa menit, akhirnya aku memutuskan ga ngelaporin si abon dan kerupuk udang..
Ga apa-apa deh, berharap ga diapa-apain custom aja..

Dan seandainya terjadi sesuatu yang ga diinginkan,
aku udah berencana mau berakting sebagai pelajar-negara-berkembang-inosen-yang-malang-dan-ga-tau-apa-apa

"no no no.. i don't know why this stuff is in my bag...
ini pasti ulah sindikat mafia abon internasional yang berusaha menghilangkan barang bukti dengan memasukkan abon ke koper saya..
i'm innocent!! I demand a lawyer!!"

Well, sementara aku masih bengong gara-gara sibuk mensimulasikan (berkhayal,actualy) tentang sidang penyelundupan abon fiktif yang aku jalani,
di kabin terdengar announcement lagi..

Ping-pong...
"Penumpang Burung Biru Airlines,
sebentar lagi kita akan mendarat di Bandar Udara Internasional Kansai, Osaka.
Cuaca saat ini di Osaka cerah, dan suhu di darat dilaporkan 9 C.
Sesuai jadwal, pesawat akan tiba di Osaka pada pukul 08:30 waktu setempat.
Terdapat perbedaan waktu satu jam antara Bali dan Osaka..."

Seperti biasa, jeda sebentar..
lalu si Japanese-speaking-attendant kembali beraksi..

"Minna sama, mamonaka sanyo shinzui toyota shinyoku desu..
Kansai kokusei okonomiyaki Osaka desu..
Hitachi nissan soto tempura desu..
lalalalalala..."

The rest of the announcement is unimportant..
kebanyakan anak-anak Jenesys, yang udah kenyang dan ga ngantuk, dengan semangat pagi kembali hiperaktif..
banyak yang ngelongok keluar Jendela...

"Wah, kita udah ada di timurnya Kyushu..",
kataku pas ngecek posisi lewat si layar TV canggih..
Oh iya, Kyushu itu pulau di bagian selatan Jepang by the way..

Aku ngelongok jam tanganku,
jam 7 lewat 10??!!
Ooh, salah ding.. Belum kuseting ulang ternyata..
It was 8:10 a.m actually..
Berarti dalam 20 menit kita akan mendarat di Kansai, yuhuuu!!

Sementara itu di jendela pesawat,
terlihat pemandangan bukit-bukit dengan tiang-tiang listrik tegangan tinggi menjulang diantara pohon-pohon coklat khas musim gugur..
Kita lagi terbang di atas Shikoku,
itu nama pulau di antara Kyushu dan Osaka..

It was my first time seeing Japan..
Oooh, itu tho Jepang..
ternyata di Jepang ada SUTET juga ya kayak di Indonesia, bentuknya sama lagi..
haha, first impression yang kurang mengena..

Jam 8:20 pagi..
Pesawatnya udah sampai di ujung timur pulau Shikoku,
udah masuk daerah Kansai berarti, lebih tepatnya lagi udah masuk Teluk Osaka..
Si pramugaripun mengumumkan..

"Para penumpang dipersilahkan memakai sabuk pengaman, melipat meja, dan menegakkan sandaran kursi anda.."

Aku sih udah ngelakuin itu dari tadi, sejak si layar-canggih dimatikan gara-gara pesawat mau mendarat..
Sekarang konsentrasiku bener-bener penuh tercurah ke jendela..

Pesawat sekarang terbang makin rendah,
Dari jendela kelihatan hamparan air dan kapal-kapal kecil unyu-unyu berseliweran..
Kita udah terbang di atas teluk Osaka, uhuuuy!!

Di dalam kabin, suasana bergairah makin memuncak,
ngek.. uuh bahasanya ga enak,
Alright, let me rephrase it..
i felt a rising excitement atmosphere inside the cabin..
haha, that's better..

Pesawat sekarang terbang makin lambat,
sementara itu di jendela kelihatan jembatan gantung besar dan pelabuhan sibuk penuh kapal-kapal..

Akashi Bridge di Teluk Osaka, the longest suspension bridge in the world!!
 
beberapa orang ngeluarin kamera, aduh aku malah enggak..
terlalu fokus sama detik-detik pendaratan yang akan terjadi dalam hitungan menit!!

Pesawat terbang makin rendah lagi,
di kejauhan terlihat gedung-gedung kota Osaka diterpa mentari pagi..
Sementara di bawah kita masih air biru jernih yang padat lalu lintas kapal..

Semua anak Jenesys sekarang pada ngeliatin jendela,

semua...

Bahkan yang duduk di deret tengah pesawat juga pada noleh ke jendela terdekat...

Garis pantai makin lama kelihatan makin dekat,
aduuh, deg-degan..

eeh, mendadak si pesawat banting stir ke kanan!!
Literaly, waktu itu seisi kabin bener-bener miring ke arah kanan...
Jendela di sebelah kiri ,yang posisinya di atas,  sekarang menghadap langit biru cerah tanpa awan..
Jendela di kanan, yang posisinya lebih rendah, menghadap laut biru penuh kapal sliwar-sliwer..

Akhirnya setelah beberapa saat, si pesawat kembali terbang lurus..
Baru sempat menarik nafas lega pasca bating-stir rada ekstrim itu,
tiba-tiba kedengaran suara pilotnya di interkom kabin..

"Prepare landing position, bzzt.."

Nuansa gairah kembali terasa di kabin...
yeah, i'm talking about the excitement atmosphere lho ya..

Terdengar suara deru teredam, grrrrmmmm...
Pesawat sekarang terbang makin lambat dan rendah..
Dari jendelaku keliatan, sirip-sirip di sayap pesawat mulai bergerak melambai-lambai untuk mengurangi kecepatan..
Sementara itu, di bawah sayap masih hamparan air yang biru berkilau..

Rupanya kita lagi terbang sejajar garis pantai,
cuma masalahnya, garis pantainya itu jauh dari pesawat!!
Di bawah pesawat masih Teluk Osaka, bandaranya dimana nih??

Pesawat terbang makin rendah lagi,
gedung-gedung di pantai terlihat berlari di kejauhan..
di bawah sayap masih air, euh..

Pesawat terbang makin rendah lagi,
di jendela terlihat kapal nelayan lewat dengan santainya..
dan ya ampun!! Sekarang kita terbang cukup rendah untuk bisa liat nelayannya..

Pesawat terbang makin rendah lagi,
di permukaan air sekarang udah kelihatan bayangannya pesawat..
Hitam di atas air yang biru berkilauan,
makin lama makin besar..

makin besar..


makin besar!!


Makin Besaaar!!



MAKIN BESAAAAR!!


daaan....


HUEEEENG!!!
Mendadak, out of nowhere, muncul landasan pacu di tengah-tengah laut..
Roda pesawat menyentuh landasan, disertai sentakan ringan..

Anak-anak Jenesys langsung berteriak,
"YEEEEEEEY!!!"
Luapan ekspresi kebahagiaan karena kita mendarat dengan selamat di Jepang,
dan lebih penting lagi, di darat..

Yep, buat kalian yang belum tau..
Kansai International Airport itu dibangun di atas pulau buatan di tengah-tengah teluk Osaka..
Letaknya sekitar beberapa kilometer dari pantai,
jadi bisa dibilang kita mendarat di tengah-tengah laut..
keren ya??

Ini nih si Bandara nyeleneh yang dibangun di tengah laut

Cukup menegangkan, hohoho..
untungnya aku udah tau kalo si Bandara Kansai ini lokasinya rada nyeleneh..
Coba kalo enggak, aku pasti udah panik dan teriak-teriak..

"AAH!! Kita dipaksa mendarat di laut!!
NOO!! Ini pasti karena Jepang tahu keberadaan abon ilegal di pesawat !!"


Anyway, mendadak terdengar suara di kabin..
Ping-Pong...
"Para penumpang sekalian, selamat datang di Bandar Udara Internasional Kansai..", sapanya ramah

"Sesuai jadwal, waktu sekarang menunjukkan pukul 08:30 pagi.
Suhu diluar dilaporkan 9 C. Para penumpang diharap tetap duduk sampai pesawat berhenti di terminal,
terima kasih atas kepercayaannya terbang bersama Burung Biru.."

Oke, tampaknya bagian terakhir itu ditambahkan karena si pramugari merasakan gairah yang semakin memuncak AKA rising excitement di antara rombongan Jenesys..
Anak-anak Jenesys keliatan udah pingin loncat keluar pesawat semua..
karena di luar pesawat adalah Jepang yang diimpi-impikan, KYAAA...

Pesawat putar haluan di ujung landasan, bergerak ke arah terminal..
Di jendela kelihatan berjejer-jejer pesawat parkir,
dengan logo besar bertuliskan JAL di badannya..
Aaaah, ini bener-bener Jepang!!

Akhirnya setelah si pesawat parkir dengan manis di samping pesawat biru bertuliskan Vietnam Airlines,
para penumpang dipersilahkan turun dari pesawat..
Kabin langsung heboh dengan orang-orang yang nurunin barang bawaan..
Aku sendiri langsung mencangklong ransel, tas kecil isi paspor, dan ngeluarin kamera..

Pelan-pelan para penumpang keluar dari pesawat,
karena aku ada di deret kiri pesawat jadi aku dikeluarin lewat pintu tengah..
begitu keluar pesawat, aku langsung ada di semacam terowongan kaca yang menghubungkan pesawat sama terminal..

"oooh, akhirnya secara resmi keluar dari wilayah Indonesia..", pikirku..
Soalnya berhubung si pesawat berbendera Indonesia, jadi selama masih di pesawat hitungannya masih di Indonesia..
#sekilasinfo

Eeh, ternyata bukan cuma aku yang nongkrong dulu di situ..
Ada Mendoan sama Caes juga,
si Mendoan ngelanjutin dokumentasi pake handycam cantiknya..
Kalo Caes sih foto-foto dengan asiknya..

Aku sendiri sibuk memperhatikan sekeliling..
Ooh ini ya Kansai? Bandaranya besaaaar banget...
Jangan dibandingin sama Adisutjipto deh...

Sebenernya sih secara ukuran ga lebih besar dari Soetta..
Cuma, bandara Kansai tuh langit-langitnya tinggi...
jadi begitu masuk ke gedung terminal, kesannya luas dan lapang banget..
Style terminalnya modern, dengan jendela kaca yang tinggi besar menghadap landasan..
Mirip terminal barunya Sultan Hassanudin, minus langit-langit yang bikin mual :P

Dalemannya Kansai

"Dit, ayo Dit..", kata Dewi
yang secara efektif menyadarkanku dari ngelamun-gumun..

"Ntar ketinggalan lho..."

"Ooh, iya deh, iya..", jawabku sambil ngikutin rombongan..
Begitu masuk terminal kita langsung naik eskalator, terus jalan di semacam lorong gitu..
Aku sebenernya waktu itu ga tau ini mau jalan kemana,
secara tulisan yang ada isinya kanji-kanji semua..
Jadi ya ngikut aja deh..

Rombongan Jenesys akhirnya berhenti di sebuah ruang kosong dengan pintu otomatis..
Beberapa orang penumpang berdiri menunggu dengan manis di deket pintu..

Sebentar kemudian, muncul sebentuk gerbong kotak melaju ke arah pintu..
Oalaaah!! Di Kansai pakai monorel ternyata, Ugyaaaa!!!

Si gerbong berhenti pas di depan pintu, sementara itu para penumpang mulai masuk dengan tertib..

Ya ampun, ya ampun..
Sebenernya sih waktu itu aku udah kebelet banget pingin masuk kereta..
Nyobain monoreeel!!! Aaah, belum pernah naik monoreeel!!
#heboh

Tapi berhubung udah di Jepang, jadi mau ga mau kudu ngejaga manner..
Jangan kelihatan banget kaya remaja-negara-berkembang-yang-baru-sekali-ketemu-monorel,
kekekekek...
Akhirnya aku dengan langkah santai, naik kereta itu..
Begitu di dalem, pasang tampang normal biar kelihatan udah biasa naik monorel..
Haaaa, jaim banget..

keretapun meluncur, menuju gedung besar..
Ternyata ga jauh-jauh amat jaraknya dari terminal kedatangan,
Aduh kirain bakal lama naik monorelnya..
Jebul'e mung sa'iprit jarak'e

Pintu kereta terbuka, lalu para penumpang turun dengan teratur..
termasuk kita, makhluk-makhluk Jenesys Indonesia yang mendadak berhadapan dengan kondisi serba rapi dan teratur..

Habis itu kita semua turun lewat eskalator,
dan tiba di sebuah ruangan besar yang penuh jalur antrian..
Ada loket-loket yang ditungguin mbak-mbak berseragam,
ada dua petugas berpotongan satpam (tapi lebih keren)

dan yang terpenting,
di langit-langit tergantung tulisan besar..
"IMMIGRATION"

-----------------------------------------------------
Omake:
Jebul'e mung sa'iprit jarak'e : Ternyata jaraknya cuma deket

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Mengenai Saya

Remaja biasa-biasa aja yang memandang dunia dalam perspektif hiperbolis

Pengikut

Yang Mampir-Mampir Kesini Ada...